Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bahan Nabati Dan Hewani
Prakarya dan Kewirausahaan · Bahan Nabati Dan Hewani
Indah Setyowati, dkk

23/08/2021 08:37:52

SMA 11 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

138

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

BAB 4

Pengolahan dan Kewirausahaan

Bahan Nabati dan Hewani Menjadi

Produk Kosmetik

139

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Bahan Nabati dan Hewani

Menjadi Produk Kosmetik

A. Produk

Kosmetik

1.

Pengertian

2.

Aneka Jenis

3.

Kandungan

dan Manfaat

4.

Teknik

Pengolahan

C.

Penyajian dan

kemasan

D.Perwatan

Produk

Kosmetik

E. Wirausahan Produk

Kosmetik

1.

Promosi dan

Perencanaan

Wirausaha

Produk Kosmetik

2.

Langkah-

Langkah

Berwirausaha

3.

BEP

B.Pengolahan

Produk Kosmetik

1.

Bahan

2.

Alat

3.

Proses

Pembuatan

4.

K3

140

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Tujuan Pembelajaran

Setelah Mempelajari Bab IV, siswa dapat:

1.

Menyatakan pendapat tentang keanekaragaman bahan nabati

dan hewani serta hasil olahannya sebagai ungkapan rasa syukur

kepada Tuhan serta bangsa Indonesia.

2.

Mengidentifikasi jenis, bahan, alat dan proses pengolahan bahan

nabati dan hewani menjadi kosmetik yang terdapat di wilayah

setempat dan di Nusantara berdasarkan rasa ingin tahu dan

peduli lingkungan.

3.

Merancang pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi

kosmetik berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri

sendiri.

4.

Membuat, menguji, dan mempresentasikan karya pengolahan

kosmetik sebagai peluang usaha dalam berwirausaha di wilayah

setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan

disiplin dan tanggung jawab.

141

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

PENGOLAHAN DAN KEWIRAUSAHAAN BAHAN NABATI DAN

HEWANI MENJADI PRODUK KOSMETIK

LEMBAR KERJA 1

Kelompok

:......................................................................

Nama Anggota

:......................................................................

Kelas

:......................................................................

Identifikasi Bahan Nabati/Hewani untuk Produk Kosmetik

Nama Bahan

Jenis Produk Kosmetik

Sumber : Dokumentasi Kemdikbud

Gambar 4.1 Berbagai bahan nabati dan produk kosmetik

142

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

A.

Produk Kosmetik

Kecantikan adalah salah satu anugerah Tuhan yang tidak

ternilai, kita sebagai makhluk yang diberi kehidupan dengan

tubuh yang utuh dan lengkap, cantik dan sehat patut bersyukur

dengan meningkatkan ibadah kita dan selalu menjaga,

merawat, dan memeliharanya.

Salah satu cara menjaga, merawat dan memelihara

kecantikan adalah dengan menggunakan produk kosmetik. Di

zaman yang serba instan, orang tentu ingin segala sesuatu

secara praktis, termasuk salah satunya pada saat berbelanja

kosmetik. Oleh sebab itu memulai usaha produk kosmetik

dengan bahan baku nabati/hewani merupakan salah satu

peluang usaha yang potensial.

1.

Pengertian Produk Kosmetik

Kosmetik sudah dikenal orang sejak zaman dahulu

kala. Di Mesir, 3000 tahun Sebelum Masehi telah

digunakan berbagai bahan alami untuk kosmetik, baik

yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan.

Pengetahuan kosmetik tersebut kemudian menyebar ke

seluruh penjuru dunia melalui jalur komunikasi yang

terjadi dalam kegiatan perdagangan, agama, budaya

politik dan militer. Di Indonesia sendiri sejarah tentang

kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman

penjajahan Belanda. Kosmetik dewasa ini sudah menjadi

kebutuhan primer bagi hampir seluruh wanita dan

sebagian pria.

Tugas Kelompok

Studi Pustaka

a.

Amati gambar bahan nabati/hewani yang dapat diolah

menjadi produk kosmetik.

b.

Carilah info dengan studi pustaka tentang karakteristik bahan

tersebut (Lihat LK-1).

143

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan

untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan

atau disemprotkan, dimasukkan dalam, dipergunakan

pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud

untuk membersihkan, memelihara, menambah daya

tarik atau mengubah rupa, melindungi supaya tetap

dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi tidak

dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan

suatu penyakit.

Ada banyak cerita seputar sejarah kosmetik dan

wanita. Konon, manusia mulai mengenal manfaat warna-

warni pada hewan dan tumbuhan bisa memberikan efek

positif bagi kecantikan berawal dari coba-coba dan

karena ketidaksengajaan. Misalnya perona pipi (pemerah

pipi) pertama kali ditemukan karena kebetulan.

Ceritanya, seorang wanita tanpa sengaja menumpahkan

minuman anggurnya hingga mengenai daerah pipi.

Tumpahan anggur yang mengenai pipi tersebut

menyebabkan pipinya berwarna kemerah-merahan.

Ternyata efek semu merah tersebut justru membuat

kedua pipi kanan dan kiri tersapu warna lembut dari

bahan-bahan alam yang mereka ketahui.

Produk kosmetik adalah produk yang dimanfaatkan

pada bagian luar tubuh manusia dengan tujuan untuk

perawatan/pemeliharaan, melindungi, mengubah/

memperbaharui penampilan pada tubuh. Tanpa disadari,

kosmetik telah memberikan warna yang berbeda bagi

kehidupan manusia. Membuka beragam peluang usaha

dan peluang untuk mengaktualisasikan ilmu dan

keterampilan manusia.

2.

Aneka Jenis Produk Kosmetik

Menurut

Food, Drug and Cosmetic Act (FD & C

Act)

penggunaan kosmetik lebih ditujukan untuk

membersihkan, meningkatkan kecantikan atau

meningkatkan daya tarik dan mengubah penampilan

bukan untuk menangani penyakit kulit. Berdasarkan

batasan di atas, yang termasuk kosmetik adalah

pelembab kulit, masker, lulur, parfum,

lipstick

, cat kuku,

makeup mata dan muka, shampo, cat rambut, sediaan

144

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

cairan pengkriting, pasta gigi dan deodoran. The FD & C

Act mengelompokkan obat, kosmetik atau kombinasi

kosmetik dan obat.

Produk kosmetik diperlukan tidak hanya oleh kaum

wanita tetapi juga oleh kaum pria sejak lahir sampai

akhir hayat. Produk kosmetik dapat digunakan setiap

hari maupun secara insidental atau berkala dan dipakai

di seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Tidak semua bahan kosmetika cocok untuk setiap

kondisi kulit. Jika terjadi ketidakcocokan, akan timbul

iritasi pada kulit. Oleh karena itu, perhatikan kandungan

bahan kimia yang tercantum di kemasan tiap-tiap produk.

Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada

tubuh, kosmetika digolongkan menjadi 13 golongan.

1.

Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan

lain-lain.

2.

Preparat untuk mandi; minyak mandi,

bath capsules

,

dan lain-lain.

3.

Preparat untuk mata; maskara,

eye shadow

, dan lain-

lain.

4.

Preparat wangi-wangian; parfum,

toilet water

dan

lainlain.

5.

Preparat untuk rambut; cat rambut,

hairspray

,

pengeriting rambut dan lain-lain.

6.

Preparat pewarna rambut; cat rambut,

hairbleach

, dan

lain-lain.

7.

Preparat

make up

(kecuali mata); lipstik,

rouge

, bedak

muka dan lain-lain.

8.

Preparat untuk kebersihan mulut;

mouth washes

,

pasta gigi,

breath freshener

dan lain-lain.

Penggolongan kosmetik berdasarkan kegunaannya

yaitu :

1.

Higiene tubuh: sabun, shampo,

cleansing

.

2.

Rias:

make up

,

hair color

.

3.

Wangi-wangian: deodoran, parfum,

after shave

.

4.

Proteksi/pelindung:

sunscreen

dan lain-lain.

145

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

3.

Kandungan dan Manfaat Bahan Nabati/hewani

Sebagai Produk Kosmetik

Bahan nabati dan hewani memiliki kandungan dan

manfaat/ khasiat masing-masing. Berikut ini uraian

beberapa bahan nabati/hewani yang dapat dimanfaatkan

untuk produk kosmetik.

a.

Pisang

(Musa paradisiaca

)

Pisang adalah tumbuhan berukuran besar dan

berdaun lebar memanjang berasal dari suku

Musaceae.

Pisang memiliki buah yang muncul dalam

bentuk tandan dan tersusun menjari yang disebut

sisir. Hampir semua pisang mempunyai kulit berwarna

kuning saat matang. Namun, ada pila pisang yan

berwarna jingga, merah, hijau, ungu, bahkan hampir

hitam. Pisang sangat baik dikonsumsi karena

mengandung karbohidrat sebagai sumber energi serta

kaya mineral, terutama kalium. Kandungan gizi yang

terdapat dalam buah pisang matang adalah 99 kalori,

1,2 g protein, 0,2 g lemak, 0,2 g lemak, 25,8 mg

karbohidrat, 0,7 g serat, 8 mg kalsium, 28 mg fosfor,

0,5 mg besi, 44 RE vitamin A, 0,08 mg vitamin B, 3 mg

vitamin C, dan 72 g air.

Berikut beberapa manfaat pisang untuk merawat

kecantikan antara lain:

1)

melembabkan kulit

2)

menghilangkan bekas jerawat atau cacar

3)

menghaluskan tangan dan kaki

4)

menghaluskan kulit wajah

b.

Wortel (

Solanum cycopursicum

)

Wortel mengandung vitamin A, likopen, falcarinol.

Berkhasiat untuk mencerahkan kulit, menghilangkan

bercak/flek hitam, serta mencegah kanker.

c.

Alvokad (

Persea americana

)

Alvokad mengandung vitamin E, vitamin K, zat besi,

sterolius, minyak. Berkhasiat sebagai pelembut dan

pelembab alami untuk wajah, serta mengurangi

penuaan dini.

146

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

d.

Papaya (

Carica papaya

)

Papaya termasuk salah satu buah yang mengandung

vitamin C. Bahkan, kandungan vitamin C-nya lebih

banyak dari pada kandungan vitamin C pada buah

apel, yaitu 48 x lipatnya. Papaya berfungsi sebagai

detoksifikasi yang bisa meremajakan kulit wajah dari

dalam, juga mampu mengangkat sel-sel kulit mati dan

mencegah kerut di wajah. Pepaya mengandung

papain, berkhasiat mengurangi peradangan,

menghilangkan bekas jerawat, dan memutihkan kulit.

e.

Lidah Buaya

(Aloe vera)

Lidah buaya mengandung eksudat,

aloe emoedyn

,

glikoida, vitamin dan mineral, berkhasiat untuk

mencerahkan kulit, mengurangi bekas jerawat dan

luka, melawan ketombe, mendinginkan kulit kepala,

mencegah kerontokan rambut.

4.

Teknik Proses Produksi Kosmetik

a.

Destilasi/penyulingan

Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan

kimia berdasarkan kecepatan/kemudahan menguap/

volatilitas bahan atau teknik pemisahan kimia

berdasarkan perbedaan titik didih. Teknik ini biasanya

digunakan untuk menghasilkan zat yang mudah

menguap. Contoh produk kosmetik parfum

Berikut ini gambaran proses penyulingan secara

sederhana.

147

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

b.

Saponifikasi

Saponifikasi adalah pencampuran minyak/lemak

dengan basa kuat (KOH/NaOH). Contoh produk

kosmetik : Sabun

c.

Penghancuran, sedimentasi/pengendapan,

pengeringan.

Contoh produk kosmetik : Masker, Lulur

d.

Pencampuran

Contoh produk kosmetik : Shampo

Keterangan Gambar

Sampel yang telah dihaluskan,

dilarutkan dengan pelarut

organik, kemudian dipanaskan,

hasil uap dari sampel tersebut

masuk ke dalam alat pendingin

(kondensor) dan mengalami

pendinginan. Hasil ekstrak

berupa cairan dari pendinginan

tersebut kemudian masuk

ke dalam erlenmeyer, dan

didapatkan ekstrak dari bahan

yang diinginkan.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.2. Alat Destilasi

Termometer

Pendingin

Pemanas

Produk

Air

Masuk

Air

Masuk

148

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

B.

Pembuatan Bahan Nabati Menjadi Masker

Bengkuang

Istilah

masker wajah

tidak asing bagi kita. Sering

sekali

istilah

masker wajah

kita dengar dan lihat melalui iklan, cetak,

radio, dan TV.

Masker wajah

banyak digunakan untuk

memperhalus dan memperindah wajah, karena banyak dari

kita terkdang mengalami masalah dengan kulit wajah baik itu

berminyak, jerawat, dan kusam.

Sebagian besar kita menggunakan

masker wajah

untuk

hal-hal berikut.

a.

Membersihkan dan memperbaiki pori-pori kulit

b.

Membersihkan kotoran dan minyak pada lapisan kulit

yang lebih dalam, serta mengangkat sel-sel kulit mati

c.

Mengurangi iritasi kulit

d.

Menimbulkan perasaan sejuk dan nyaman pada kulit

e.

Menghaluskan lapisan luar kulit

f.

Sebagai pelembap dan penyegar kulit

Secara sistematik,

masker wajah

bertindak merangsang

sirkulasi aliran darah maupun limpa, merangsang dan

memperbaiki kulit melalui percepatan proses regenerasi dan

memberikan nutrisi pada jaringan kulit.Masker wajah

dapat

juga berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan aktif yang

berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan,

minyak esensial, atau rumput laut yang dapat diserap oleh

permukaan kulit untuk dibawa ke dalam sirkulasi darah.

Masker wajah

berbentuk pasta atau krim dapat dioleskan

langsung pada kulit. Dalam bentuk buah,dihancurkan lebih

dahulu, baru dioleskan pada kulit wajah secara langsung atau

diambil sarinya. Jenis buah sesuaikan dengan jenis kulit.

Keistimewaan masker dari bahan alami ini adalah tidak

mengeras sehingga kulit tetap bisa ‘bernapas’. Jika kamu

mempunyai riwayat alergi atau memiliki kulit sangat sensitif,

jaringan perut baru, terbakar sinar matahari, terdapat kerusakan

pembuluh darah kapiler, ataupun mengalami infeksi dan

penyakit kulit, sebaiknya tidak menggunakan

masker

wajah.

149

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

1.

Bahan Pembuatan Masker Bengkuang

Salah satu bahan nabati yang dapat digunakan

untuk membuat produk kosmetik adalah bengkuang.

Bengkuang adalah umbi berwarna putih dengan bentuk

seperti gasing, merupakan tanaman yang berasal dari

daerah tropis Amerika dan termasuk suku

Fabacea

atau

polong-polongan. Selain bisa digunakan debagai bahan

kudapan, bengkuang juga bermanfaat bagi kecantikan

khususnya kulit. Bengkuang dikenal bisa

membersihkan dan memutihkan kulit dan

menghilangkan bintik-bintik hitam pada

wajah. Buah ini sangat baik bagi kulit

karena mengandung vitamin B1, vitamin

C,

pachyrhizon

, fosfor, dan kalium.

LEMBAR KERJA 2

Kelompok

:......................................................................

Nama Anggota

:......................................................................

Kelas

:......................................................................

Identifikasi Bahan Nabati/Hewani untuk Produk Kosmetik

di Daerah Sekitar

Nama Bahan

Kandungan

Manfaat

Jenis Produk

Kosmetik

Tugas

a.

Temukan bahan nabati/hewani yang ada disekitarmu, yang

bisa diolah menjadi produk kosmetik!

b.

Identifikasi bahan tersebut!

c.

Laporkan dalam bentuk portofolio

d.

Persentasikan di depan kelas!

150

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

1.

Alat- Alat yang Digunakan dalam Pembuatan

Masker Bengkuang

Alat-alat yang digunakan pada pembuat masker

bengkuang antara lain seperti berikut.

a.

Pisau, berfungsi untuk mengupas dan

memotong buah bengkuang.

b.

Parutan, berfungsi untuk menghancurkan

bengkuang agar mudah terekstrak.

c.

Saringan, berfungsi untuk menyaring

atau memisahkan sari/ ekstrak dengan

ampas bengkuang.

d.

Baskom, berfungsi untuk menampung

ekstrak hasil penyaringan.

e.

Gelas ukur, berfungsi untuk mengendapkan

pati yang ada pada ekstrak/sari bengkuang.

f.

Alat pengering, berfungsi untuk mengeringkan

pati.

151

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Hal- hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan

alat pada pembuatan masker bengkuang antara lain :

a.

kebersihan alat yang digunakan

b.

alat yang digunakan tidak bereaksi dengan bahan

baku

c.

higienisitas alat dan bahan

3.

Proses Pembuatan Masker Bengkuang

Pembuatan masker adalah contoh dari tahapan

pembuatan produk kosmetik. Adapun yang harus

diperhatikan adalah tahapan/proses pembuatan dalam

membuat karya pengolahan agar dapat dihasilkan karya

pengolahan yang sesuai kegunaan, nyaman digunakan,

tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis dalam

penyajian maupun kemasan, aman bagi kehidupan

manusia.

Dalam merencanakan pembuatan karya pengolahan,

yang harus diperhatikan adalah apa hal pokok yang

ditugaskan. Kemudian, rencanakan pembuatannya

dengan beberapa pilihan rancangan yang timbul dalam

pikiranmu. Tuangkan semua pikiran kreatifmu yang

berkaitan dengan hal pokok yang ditugaskan dalam

bentuk desain rancangan kerja secara tertulis, berupa

gambar ataupun skema dengan beberapa pilihan

rancangan. Kemudian tetapkan hal apa yang akan

dibuat, lalu buatlah rencana rancangan/desain secara

lengkap sesuai tahapan pembuatan karya.

Langkah kerja pembuatan masker bengkuang adalah

sebagai berikut.

a.

Persiapan alat dan bahan

b.

Pencucian dan pengupasan

-

Bengkuang dicuci sampai

bersih dengan air mengalir

-

Kemudian, kupas kulitnya.

152

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

c.

Pemarutan

d.

Penyaringan

e.

Pengendapan

f.

Pengeringan pati

g.

Pengemasan

-

Bengkuang yang telah dikupas,

kemudian diparut hingga halus.

-

Hasil saringan diendapkan selama

± 1 jam.

-

Bengkuang yang telah diparut

dicampurkan dengan air sampai

filtratnya terekstrak semua.

-

Disaring dengan menggunakan

saringan.

-

Hasil pengeringan dikemas

menggunakan kantong kertas

atau bisa mengggunakan kantong

plastik.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

-

Endapan yang telah terbentuk

dikeringkan menggunakan sinar

matahari.

153

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

4.

Keselamatan Kesehatan Kerja pada Proses

Pembuatan Masker Bengkuang

Hal- hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.

a.

Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja.

b.

Memakai pakaian kerja/celemek

c.

Menggunakan penutup kepala.

d.

Memakai sepatu yang tidak terbuka dan dalam

keadaan bersih.

e.

Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan

kembalikan ke tempat semula dengan rapi dan bersih

.

C.

Penyajian dan Kemasan Produk Kosmetik

Pada akhirnya, setiap produk kosmetik harus diberi

kemasan. Kemasan di sini selain berfungsi sebagai wadah

dan pelindung juga sebagai daya tarik.

Umumnya, produk kosmetik dikemas dengan bahan

kaca, plastik, aluminium, dan bagian luarnya dimodifikasi

dengan bahan alami seperti kelobot jagung. Bentuknya pun

beraneka ragam, bisa disesuaikan dengan bahan bakunya

seperti parfum mawar bentuknya pun mawar. Berikut ini

macam-macam bahan dan bentuk kemasan produk kosmetik.

(Sumber :Dokumen Kemdikbud)

Gambar 4.3 : Keselamatan Kerja

Celemek

Penutup Kepala

Sarung tangan

154

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.4 Contoh kemasan produk kosmetik

Contoh kemasan masker bengkuang :

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.5 Contoh kemasan masker bengkuang

155

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Lembar Kerja 3

Kelompok

:

Nama Anggota

:

Kelas

:

Hasil Observasi/ studi Pustaka Kemasan Produk

Kosmetik

Nama Produk

Jenis

Kemasan

Bentuk/Desain

Kemasan

(Foto/Gambar)

Tugas Kelompok

Observasi/ Studi Pustaka

1.

Kunjungi gerai/salon tempat penjualan produk kosmetik

2.

Carilah informasi tentang jenis, bahan, dan penyajian/

pengemasan produk kosmetik serta tentang keberhasilan

dan kegagalan berwirausaha produk tersebut, agar

terbangun rasa ingin tahu dan bangga/cinta tanah air dan

bersyukur sebagai warga Indonesia.

3.

Bandingkan dengan studi pustaka.

4.

Buatlah laporan hasil observasi dan telaah buku yang telah

dilakukan.

5.

Presntasikan dalam pembelajaran (Lihat LK-3)

156

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

D.

Perawatan Produk Kosmetik

Produk kosmetik atau

make-up

memang mempunyai

umur kadaluarsa. Tetapi, jika kita tidak benar menyimpannya,

maka kosmetik bisa rusak yang ditandai dengan berubah

warna atau berbau, padahal belum seharusnya belum

kedaluwarsa. Beberapa hal yang harus kamu perhatikan

dalam hal ini antara lain seperti berikut.

1.

Tutup rapat kemasan setelah selesai menggunakannya

dan letakkan pada tempat yang sejuk. Kemasan yang

terbuka walaupun hanya sedikit dapat membuat udara

masuk dan bakteri yang ada di dalamnya berkembang biak

dan menyebabkan kerusakkan pada kosmetik.

2.

Gunakan kuas atau spons saat menggunakan kosmetik

3.

Bersihkan wajah dan pastikan wajah dalam keadaan kering

saat akan merias wajah. Air atau keringat dapat memicu

jamur jika menempel pada produk kosmetik.

4.

Pastikan tangan dalam keadaan bersih dan kering jika

harus menyentuh produk kosmetik.

E.

Wirausaha Produk Kosmetik

1.

Promosi Perencanaan Produk Kosmetik

Pemasaran tidak hanya berhubungan dengan produk,

harga produk, dan pendistribusian produk, tetapi berkait

pula dengan mengomunikasikan produk ini kepada

konsumen agar produk dikenal dan pada akhirnya dibeli.

Untuk mengomunikasikan produk ini perlu disusun

strategi yang disebut dengan strategi promosi, yang

terdiri atas empat komponen utama yaitu periklanan,

promosi penjualan, publisitas, dan penjualan tatap muka.

a.

Periklanan (

advertising

)

Periklanan merupakan sebuah bentuk komunikasi

non personal yang harus diberikan imbalan/

pembayaran kepada sebuah organisasi atau dengan

menggunakan media massa. Adapun media yang

biasa digunakan adalah Televisi, Surat kabar,

majalah, internet, dan lain lain.

157

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

b.

Promosi penjualan (

sales promotion

)

Promosi penjualan merupakan insentif jangka

pendek untuk meningkatkan penjualan suatu produk

atau njasa dimana diharapkan pembelian dilakukan

sekarang juga. Wujud nyata kegiatan promosi

penjualan misalnya obral, pemberian kupon, dan

pemberian contoh produk.

c.

Penjualan Tatap Muka (

Personal Selling

)

Penjualan tatap muka merupakan sebuah proses

dimana para pelanggan diberi in formasi dan mereka

dipersuasi untuk membeli produk-produk melalui

komunikasi secara personal dalam suatu situasi

perekrutan.

d.

Publisitas atau Hubungan Masyarakat

Publisitas merupakan bentuk komunikasi

nonpersonal dalam bentuk berita sehubungan dengan

organisasi tertentu atau tentang produk-produknya

yang ditransmisi melalui perantara media massa, dan

publisitas tidak dipungut biaya sama sekali tetapi

bukan juga cuma-cuma.

Tugas Kelompok

1)

Buatlah rancangan promosi penjualan

dari produk

kosmetik yang kamu buat.

2)

Aplikasikan hasil rancangan di lingkungan sekitarmu/

tempat tinggalmu

untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha.

Lembar Kerja 4

Kelompok

:...........................................................

Nama Anggota

:...........................................................

Kelas

:...........................................................

Rancangan Hasil Aplikasi Promosi Penjualan Produk

Kosmetik

158

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Jenis Promosi

Objek Pasar

Hasil Penjualan

2.

Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha

Setiap orang boleh menentukan jenis usaha apa yang

diambil. Tentu perlu perencanaan yang matang untuk

merumuskan tahap demi tahap hal apa saja yang harus

dilakukan, hal apa saja yang harus disiapkan dalam

menjalankan usaha tersebut.

Tahap awal diperlukan suatu perencanaan bisnis

(

bussines plan

) yang akan dibuat. Perencanaan bisnis

berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan

suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha,

seorang calon wirausaha tidak mungkin berhasil dengan

baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu.

Perencanaan pendirian usaha akan memberikan

uraian tentang langkah-langkah apa saja yang harus

diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target,

petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, strategi, taktik,

program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan

pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan

perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar

fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan

mendirikan usaha, yaitu mencakup hal-hal berikut.

a.

Nama perusahaan

b.

Lokasi perusahaan

c.

Jenis usaha

d.

Perizinan usaha

e.

Sumber daya manusia

f.

Aspek produksi

159

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

g.

Aspek pemasaran

Berikut adalah contoh perencanaan usaha

sederhana untuk pengembangan usaha masker

bengkuang yang merupakan produk kosmetik.

a.

Pemilihan Jenis Usaha

Hal pertama yang dilakukan sebelum menentukan

jenis usaha adalah melakukan analisa SWOT.

Pemilihan jenis usaha contohnya pembuatan masker

bengkuang, analisa SWOT nya sebagai berikut:

1)

Strenght

(kekuatan)

Bahan baku masker bengkuang mudah

didapat, murah, proses pembuatannya mudah.

2)

Weakness

(kelemahan)

Proses pembuatannya sangat tergantung

pada cuaca. Memerlukan cuaca yang panas.

Dapat juga menggunakan alat, seperti oven,

akan tetapi biaya yang diperlukan relatif besar.

3)

Opportunity

(kesempatan)

Seiring perkembangan zaman, penampilan

menjadi tolak ukur utama dalam kehidupan.

Manusia selalu berkeinginan untuk selalu tampil

menarik dan cantik. Manfaat bahan alami yang

terkandung pada bengkuang dapat membersihkan

dan memutihkan kulit, sehingga banyak orang

yang membutuhkannya.

4)

Threat

(Ancaman)

Adanya pesaing, cuaca yang tidak mendukung

menyebabkan produk berjamur.

b.

Nama Perusahaan

Setiap perusahaan harus memiliki nama,

contohnya CV Jelita, dengan pendiri perusahaan terdiri

atas 3 orang.

160

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

c.

Lokasi Perusahaan

Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat

dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah

pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar

yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah

satu ruangan di rumah atau menyewa rumah di sekitar

tempat tinggal.

d.

Perijinan Usaha

Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP

dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/

TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan

izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.

e.

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) yang dipersiapkan

terdiri atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas

masing-masing sebagai :

1)

penanggung jawab produksi

2)

penanggungjawab pemasaran

3)

penanggung jawab administrasi dan keuangan

Seiring dengan perkembangan perusahaan, SDM

yang dibutuhkan makin banyak disesuaikan dengan

besar kecilnya omzet dari perusahaan tersebut.

f.

Aspek Produksi

Dalam usaha produk kosmetik, selain

menggunakan bengkuang sebagai bahan utamanya

juga diperlukan alat-alat dalam proses pembuatannya.

Berikut ini adalah biaya yang diperlukan dalam proses

pembuatan masker bengkuang dengan asumsi

bengkuang yang digunakan sebanyak 30 kg per

produksinya.

161

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

1)

Peralatan yang digunakan untuk produksi

No

Jenis Alat

Jumlah

(Unit)

Harga

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1

Parutan

3

20.000

60.000

2

Pisau

3

20.000

60.000

3

Baskom

20

10.000

200.000

4

Sendok

5

3.000

15.000

5

Baki Plastik (untuk

pengering)

20

10.000

200.000

Jumlah

535.000

2)

Bahan baku yang digunakan dalam sekali

proses produksi

No.

Bahan baku

Jumlah (kg)

Harga (Rp)

1

Bengkuang

30

5.000/kg

2

Kantong plastik

1

10.000/kg

3)

Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam

usaha

Jumlah Tenaga Kerja

Administrasi, produksi, dan

pemasaran

3 Orang

4)

Harga hasil produksi

No.

Satuan

Harga (Rp)

1

Kemasan 40 gram

5.000

g.

Aspek Keuangan

Diasumsikan dalam satu kali proses produksi

digunakan 30 kg bengkuang yang akan menghasilkan

sekitar 120 bungkus masker bengkuang. Perhitungan

biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai

berikut.

162

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

1)

Biaya variabel

Jumlah

@ (Rp)

Total (Rp)

Bengkuang

30 kg

4.000

120.000

Kantong plastik

¼ kg

10.000

10.000

Total

130.000

2)

Biaya tetap

Rp

Tenaga Kerja

150.000

Penyusutan Alat

10.700

Total

160.700

3)

Total biaya

Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap

= Rp 130.000,00 + Rp 160.700,00

= Rp 190.700,00

4)

Penerimaan kotor

Penerimaan kotor = Jumlah produksi x Harga

produksi

Jumlah (bungkus)

Satuan (Rp)

Total (Rp)

120

5.000

600.000

5)

Pendapatan bersih (Laba)

= Penerimaan kotor – Total biaya

= Rp 600.000,00 – Rp 190.700,00

= Rp 409.300,00

Jadi, perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi,

yaitu sebanyak 30 kg bengkuang, akan mendapatkan

laba/keuntungan sebesar Rp 409.300,00.

Pendapatan

bersih

163

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

h.

Aspek Pemasaran

Ada banyak cara untuk memasarkan masker

bengkuang, disesuaikan dengan kapasitas produksi

yang sudah dibuat.

1)

Tahap pertama mulailah dengan yang kecil,

kenalkan masker bengkuang kepada guru-guru,

teman-teman dekat, teman sekolah, tetangga di

sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah

sedikit tes produk agar mereka bisa menggunakan

masker bengkuang kamu supaya mereka tertarik

membeli.

2)

Jika masker bengkuang mulai bisa diterima dan

banyak penggemar, mulailah merambah pasar

baru dengan menitipkannya di koperasi sekolah,

warung, dan toko.

3)

Manfaatkanlah teknologi internet dan media

sosial seperti

facebook

dan

twitter

sebagai sarana

penjualan lain, perbanyaklah teman dan

followers

,

untuk memperluas pemasaran. Bisa juga dengan

membuat

blog

gratis atau

website

yang berbayar

dengan relatif terjangkau harganya.

Pengolahan bengkuang menjadi masker,

hanya satu contoh usaha yang bisa dikembangkan

dengan mudah dan murah. Usaha ini bisa dimulai

saat kita masih duduk di bangku sekolah, tentu

dengan mengatur jadwal sebaik mungkin sehingga

kegiatan sekolah tidak terganggu. Apabila sudah

berkembang lebih pesat, bisa memanfaatkan ibu-

ibu atau karang taruna, sebagai mitra kerja. Teman

dan guru sekolah, bisa menjadi pasar kita yang

utama, yang jika berkembang bisa dilanjutkan ke

sekolah lainnya yang ada dalam satu wilayah tempat

tinggal kita.

164

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

3.

BEP (

Break Event Point)

Usaha Pembuatan

Produk Kosmetik

BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu

pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan

usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal.

Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus

menghasilkan atau menjual produknya agar tidak

menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana

usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita

kerugian.

BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas

nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk

mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha tersebut

tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu

usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar

dari pada jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini

dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang

berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

BEP Produksi

=

BEP Harga

=

Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan

produk kosmetik sebesar Rp 190700,-/paket, sedangkan

total produksi menghasilkan 120 bungkus per paket, dan

jika harga produk kosmetik dihargai Rp 5000 per bungkus

maka:

BEP Produksi

=

= 38 bks

BEP Harga

=

= Rp 1.600/bks

Total Biaya

Harga Penjualan

Total Biaya

Total Produksi

Rp 190.700,00

Rp 5.000,00

Rp 190.700

120 Bks

165

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Refleksi Kerja Kelompok

Nama Kelompok

:.......................................................................

Nama Siswa

:.......................................................................

Uraian

Baik

Cukup

Kurang

Alasan

Perencanaan

Persiapan

Tugas Kelompok

Membuat Karya

1.

Buatlah produk kosmetik dengan menggunakan bahan

nabati/ hewan

i yang ada di wilayahmu dengan memperhatikan

analisis SWOT.

2.

Perhatikan tahapan pembuatan dalam bekerja, keselamatan,

dan kebersihan serta hubungan sosial/kerja sama antarteman

sekelompokmu.

3.

Produk tersebut dijual kepada teman maupun guru-guru di

Sekolah, catat hasil penilaian teman dan gurumu terhadap

produk kosmetik buatanmu pada LK 5.

4.

Buat laporan keuangannya.

LEMBAR KERJA 5

Kelompok

:...................................................................

.

Nama Anggota

:...................................................................

.

Kelas

:...................................................................

.

166

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Pelaksanaan

Pelaporan

Kerja sama

Tanggung

Jawab

Disiplin

Tuliskan kesimpulan berdasarkan refleksi di atas!

Laporan Pembuatan Karya

Perencanaan

(Identifikasi kebutuhan, perencanaan fisik,

alasan, dan karakteristik bahan)

Persiapan

(ide/ gagasan, merancang, mendata bahan dan

alat, presentasi rancangan, dan rencana kerja)

Pembuatan

(persiapan pengemasan)

Evaluasi Produk dan Pemasaran

Laporan keuangan

Refleksi Kerja Kelompok

Kamu telah melaksanakan praktik pembuatan produk

kosmetik bersama kelompok, studi pustaka, serta wawancara,

bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah

mengerjakan kegiatan dengan baik? Isilah lembar kerja

berikut ini dengan melengkapi tabel beri tanda ceklis sesuai

jawabanmu! Sertakan alasan!

167

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Tugas Individu

Evaluasi

:

Rencanakan wirausaha (jasa) pembuatan suatu produk

kosmetik untuk guru, orangtua/saudara

atau temanmu

yang bermasalah dengan kecantikan.

Carilah informasi untuk membuat produk kosmetik yang

sesuai dengan kondisi objekmu.

Buatlah perencanaan usaha.

Tuliskan semua tahapan pembuatan sampai pengemasan

Lakukan pengolahan.

Pada akhirnya produk tersebut diuji cobakan kepada

objekmu.

Buat laporan keuangannya.

Presentasikan hasil tugas ini di kelas.

Mintalah guru dan temanmu untuk memberikan penilaian

Refleksi Diri

Setelah mempelajari materi

pengolahan produk kosmetik dari

bahan nabati/hewani, ungkapkan manfaat dan apa yang kamu

rasakan.

1.

Keanekaragaman produk kosmetik dari bahan

nabati/hewani di

wilayahmu.

2.

Pengalaman yang menyenangkan saat mencari informasi.

3.

Kesulitan saat mencari informasi.

4.

Pengalaman saat membuat produk kosmetik.

5.

Pengalaman dalam berwirausaha produk kosmetik.

6.

Manfaat yang kamu dapatkan.

168

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

DAFTAR PUSTAKA KERAJINAN

Alan and Bridgemaker, Gill, 1986, The Complete Guide to Decorative

Wood Working, Hongkong: Peefung Arco Printers Limited.

Ambar Astuti, Dra., MA. 1997. Pengetahuan keramik. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Barmin, 1990. Aneka Pekerjaan Tangan dari Kayu Lapis. Tiga

Serangkai.

Bastomi, Suwadji. 2000. Seni Kriya Seni. Semarang: UNNES Press.

Bengkel Kriya Kayu. Buku Paket Kriya Kayu. Yogyakarta : PPPG

Kesenian Yogyakarta.

Bennet N.B. Silalahi, Dr., MA, Rumondang B. Silalahi, MPH.

"Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja". Jakarta:

Penerbit PT

Pustaka Binaman Pressindo, 1995.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Cet III. Jakarta: Balai Pustaka.

Dharsono. 1995. Pengetahuan Seni Rupa. Surakarta: STSI.

Dharsono

Sony Kartika & Nanang Ganda Prawira. 2004. Pengetahuan

Estetika.

George Love. “Teori dan Praktek –Kerja Kayu”. Alih Bahasa: E.

Diraatmadja. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1985.

Hunaendi, Sulardi. 1994/1995. Teknik Potong Bentuk. Yogyakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan

Menengah, PPPG Kesenian.

Moeslish dan Sudarmono, 1983, Penuntun Praktek Kerajinan Ukir

Kayu, Jakarta: Depdikbud.

PIKA. Mengenal Sifat-sifat Kayu Indonesia dan Penggunaannya.

Yogyakarta : Kanisius, , 1999.

Prasidha Adhikriya. 1992/1993. Desain kerajinan keramik: Petunjuk

pelatihan keterampilan industri kerajinan keramik Depdikbud,

Ditjen dikdasmen, Dit. Dikmenjur.

Ronny Roesnady. Desain dan proses pembuatan cetakan dengan

169

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

bahan gips. Bandung: Balai Besar Industri Keramik.

Sachari Agus dan Sunarya Yan Yan. 1999. Modernisme, Sebuah

Tinjauan Historis, Desain Modern, Jakarta; Balai Pustaka.

Sachari Agus dan Yan Yan. Sunarya 2001. Desain dan dunia

Kesenirupaan Indonesia dalam Wacana Transformasi Budaya,

Bandung; ITB.

Subarmiati,W. , 2001

Sachari Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia, Jakarta: CV

Rajawali.

Sudarmono, Sukidjo. Pengetahuan Teknologi Kerajinan Ukir

Kayu. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,

Depdikbud, 1979.

DAFTAR PUSTAKA REKAYASA

Budiman dan Tim, 2013,

Sistem Inovasi Daerah Menggerakkan

Ekonomi (Pengalaman membangun PLTH Angin dan

Surya di Bantul)

, Kementrian Riset dan Teknologi

Dharma Surya dkk, 2013,

Tantangan Guru SMK Abad 21

,

Direktorat

pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan Menengah Direktorat Jendral Pendidikan

Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,

Jakarta

Kristanto Philip, 2012,

Ekologi Industri

(hal. 91-99), Andi Offset,

Yogyakarta

Naswati Wawat, 2009,

Penggunaan Spray Aerator pada Proses

Isolasi Zat Warna Alam Indigo dari Tanaman Tom

,

Thesis

Nugraha Tutun, P.hD. dan Sunardi Didik, Dipl.-Ing., 2012,

Seri Sains

Energi Terbarukan

, PT. Pelangi Nusantara, Jakarta

Pasaribu, H. Ali Musa, 2012,

Kewirausahaan Berbasis Agribisnis

,

Andi Offset, Yogyakarta

170

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

DAFTAR PUSTAKA BUDIDAYA

Christian M. 2008.

88 peluang Bisnis Rumahan.

Medpress,

Yogyakarta.

Anonim. 2013. Budidaya Ikan Hias Potensial dikembangkan. Artikel.

Diakses tanggal 6 November 2013. http://www.djpb.kkp.

go.id/berita.php?id=800.

Anonim. 2013. Panduan Budidaya Cupang Hias. Diakses tanggal

27 Januari 2013. http://betta138.blogspot.com/p/panduan-

budidaya-cupang-hias.html

.

Effendi H. 2003.

Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya

dan Lingkungan Perairan

. Kanisius, Yogyakarta.

Effendi I. 2004. Pengantar Akuakultur. PT Penebar Swadaya, Depok.

Fahmi I. 2013.

Kewirausahaan

(

Teori, Kasus, dan Solusi

). Alfabeta,

Jakarta.

Fedra. 2010. Wadah & Peralatan Budidaya Ikan

Hias. Artikel.

Diakses tanggal 6 November 2013. http://fedra21.wordpress.

com/2010/12/03/wadah-peralatan-budidaya-ikan-hias/

.

Firdaus R. 2010. Pembenihan Ikan Koi (

Cyprinus Carpio

) di

Kelompok Tani Sumber Harapan, Kabupaten Blitar, Provinsi

Jawa Timur.

Laporan Praktek Lapangan Akuakultur

. Program

Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Untuk Sekolah Menegah Kejuruan

Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Untuk Sekolah Menegah Kejuruan

Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menteri Kelautan dan Perikanan. 2007. Keputusan Menteri No.

171

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

2 Tahun 2007 Tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Marine Aquarium Council Indonesia dan Yayasan Alam Indonesia

Lestari.

Panduan Penanganan Ikan Hias Pasca penangkapan

.

International Finance Corporation (IFC), Bali.

Poernomo N. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Ikan Hias Air

Tawar di CV. Colisa Aquaria Bogor Jawa Barat.

Skripsi

.

Institute Pertanian Bogor, Bogor.

Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. 2011. Budidaya Ikan

Arwana.

Modul Penyuluhan perikanan.

Kementerian

Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Syukai. 2009. Pengertian, Fungsi-fungsi, dan Unsur-

unsur

Manajemen. Artikel. Diakses tanggal 6 November

2013. http://syukai.wordpress.com/2009/06/15/pengertian-

fungsi-fungsi-dan-unsur-unsur-manajemen/.

Wibawa S. 2013

. Panduan Memelihara dan Merawat Arwana

.Terra

Media, Yogyakarta.

Wijaya T. 2011. Cara Pengangkutan Ikan Hias. Diakses tanggal 25

Januari 2013. http://nirwanaaquarium.blogspot.com/2011/04/

cara-pengangkutan-ikan-hias.html.

DAFTAR PUSTAKA PENGOLAHAN

Alida Widyastuti. 2013. Buah-Buah Dahsyat Untuk Kulit Cantik dan

sehat. Flashbooks. Jogjakarta.

Dewi Muliyawan.2013. A-Z Tentang Kosmetik. PT. Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Meidiana F. 2013. Rahasia Tampil Cantik. Laskar Aksara. Jakarta.

Suyanto M. .2008, Muhammad Businees Strategy and Ethis, Penerbit

ANDI Yogyakarta.

Tuti S. & Tim Yayasan Gizi Kuliner. 2013. Teori Dasar Kuliner. PT.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

172

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

GLOSARIUM KERAJINAN

Aksesoris

:

Benda-benda yang dikenakan seseorang untuk

mendukung atau menjadi pengganti pakaian.

Artistik

:

Bersifat seni

Ergonomis

: Ilmu aturan tentang kerja.

Estetika

: Ilmu yang membahas keindahan

Geometris

: Ilmu ukur

Motif

:

Ragam hias

Religius

:

Bersifat keagamaan

Silicon

:

Unsur bukan logam dr golongan karbon

Simbolis

:

Sebagai lambang

Sketsa

:

Gambar rancangan

GLOSARIUM REKAYASA

Briket

:

Bata

Decanter

:

Alat pemisah berdasarkan perbedaan berat

jenis

dengan menggunakan prinsip sentrifugal, bisa

antara fase liquid-liquid atau fase liquid-solid.

Dryer

:

Pengering

Ekstraktor

:

Alat pemisahan satu atau beberapa bahan

dari suatu

padatan atau cairan dengan bantuan pelarut.

Evaporator

:

Sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian

atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan

dari bentuk cair menjadi uap.

Hidrolik

: Suatu

sistem

yang

memanfaatkan

tekanan

fluida

sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah

mekanisme.

Inovasi

:

Suatu penemuan baru yang

berbeda dari yang

sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya

Milling

:

Suatu proses permesinan yang pada umumnya

menghasilkan bentukan bidang datar ( bidang datar

ini terbentuk karena pergerakan dari meja mesin)

dimana proses pengurangan material benda kerja

173

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

terjadi karena adanya kontak antara alat potong

(cutter) yang berputar pada spindle dengan benda

kerja yang tercekam pada meja mesin.

Partner

:

Pasangan

Praktisi

:

Pelaksana

Promosi

:

Kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume

penjualan dng pameran, periklanan, demonstrasi,

dan usaha lain yg bersifat persuasif

Simulasi

:

Metode pelatihan yg meragakan sesuatu dl bentuk

tiruan yg mirip dng keadaan yg sesungguhnya

GLOSARIUM BUDIDAYA

BEP

:

Suatu analisis untuk menentukan

dan mencari

jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada

konsumen pada harga tertentu untuk menutupi

biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan

keuntungan

/

profit

Burayak

:

Anak ikan yang masih kecil (larva/benih)

Ekspor

:

Kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri

Endemik

:

Makhluk hidup, baik tumbuhan

maupun hewan,

yang

hanya

ditemukan

di

satu

lokasi

geografis

tertentu saja

Higroskopis

:

Kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul

air dari lingkungannya baik melalui absorbsi atau

adsorpsi

Impor

:

Kegiatan membeli barang atau jasa

dari negara lain

Intensif

:

Secara sungguh-sungguh dan terus menerus dalam

mengerjakan sesuatu sehingga memperoleh hasil

yang optimal

Investasi

:

Mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan

uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat

mendapat

keuntungan

finansial

Komoditas

:

Sesuatu benda nyata yang

relatif mudah

diperdagangkan,

dapat

diserahkan

secara

fisik,

174

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu

dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya

dengan jenis yang sama

Ovaprim

:

Hormon untuk pemijahan ikan

Pemberokan

:

Kolam penyimpanan ikan sementara sebelum

diangkut

Segmentasi

:

Kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-

kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki

kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang

berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau

bauran pemasaran yang berbeda

Sterofoam

:

Gabus

Urogenital

:

Suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan

darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak

dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat

yang masih dipergunakan oleh tubuh

GLOSARIUM PENGOLAHAN

Preparat

:

Objek yang diamati dengan mikroskop

Destilasi

:

Teknik untuk memisahkan larutan ke dalam

masing-masing komponennya

Saponifikasi : Reaksi

pembentukan

sabun,

yang

biasanya

dengan

bahan awal lemak dan basa

Estetik

:

Rasa yang timbul dari seberapa

indah atau

mempesonanya suatu objek yang di lihat ataupun

yang dirasa

Personal selling

:

Komunikasi langsung (tatap muka)

antara penjual

dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu

produk kepada calon pelanggan dan membentuk

pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga

mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

sales promotion

: Promosi penjualan

advertising

:

Periklanan

Diunduh dari BSE.Mahoni.com